Home Nasional BNPT Libatkan Perempuan TOP, Viralkan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme

BNPT Libatkan Perempuan TOP, Viralkan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme

Cerdas Digital, Satukan Bangsa bersama BNPT dan FKPT

178
0
SHARE
BNPT Libatkan Perempuan TOP, Viralkan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme

Ambon, Beritago.com- Kepala Bagian Hukum, Humas dan Teknologi Informasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kombes Pol. Astuti Idris, S.Sos., M.H. memberikan sambutan pada acara "Perempuan TOP (Teladan, Optimis, Produktif) Viralkan Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme, di Aula Serbaguna Fakultas Hukum Universitas Pattimura, Selasa (18/7/2023).

Perempuan memiliki posisi sangat vital dalam keluarga bahkan dalam masyarakat secara lebih luas. Perempuan memiliki peran strategis dalam membentengi keluarga dan masyarakat dari segala bentuk penyebaran dan ajakan kelompok radikal terorisme. Perempuan diharpkan menjadi filter awal/pendeteksi awal dari setiap kejanggalan yang ditemukan dalam keluarga masing-masing.

Keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama di dalam keluarga, anak mulai dikenalkan dan diajarkan dengan berbagai hal yang ada di sekelilingnya, dengan keluarganya, teman-temannya, barang-barang yang ada bahkan diajarkan tentang berbagai nilai sosial, budaya dan agama yang mereka anut.

Astuti menegaskan,” tugas mendidik anak dalam lingkungan keluarga merupakan tugas resiprokal orang tua, tapi posisi perempuan, yakni sebagai ibu secara emosional lebih memiliki kedekatan terhadap anak. Karena itulah, kunci penanaman karakter dan jati diri anak banyak bertumpu pada peran perempuan”.

Perempuan dalam peran seperti ini sebenarnya menjadi salah satu benteng dari pengaruh paham dan ideologi radikal yang saat ini juga mulai menyasar pada anak usia dini. Maka diperlukan upaya penanaman nilai kebangsaan, wawasan keagamaan dan kearifan lokal dalam keluarga menjadi sangat efektif sebagai filter dalam menangkal penyebaran radikalisme terorisme.

Perempuan harus selalu mawas diri agar tidak terperangkap masuk ke dalam jaringan pelaku ataupun menjadi korban atas aksi terorisme. Proses penanggulangan terorisme tidak bisa dilaksanakan hanya oleh aparatur keamanan semata. Apakah itu kepolisian, TNI, dan BNPT sebagai lembaga negara yang mendapat mandat untuk menjalankan program ini. Namun, dibutuhkan sinergi yang kuat antara aparatur keamanan dengan masyarakat tanpa terkecuali, karena bahaya terorisme menyasar tanpa memandang pangkat, jabatan, status sosial, suku, ras dan agama tertentu.

Oleh karena itu, kami mendorong simpul-simpul organisasi perempuan yang hadir pada kegiatan ini untuk mampu menjadi agen perdamaian, mengorganisir massa dan menumbuhkan kesadaran untuk bersama-sama melawan segala bentuk paham dan propaganda kelompok radikal terorisme setidaknya untuk lingkungan keluarga dan organisasinya masing – masing.

Selanjutnya, Perempuan diharapkan mampu mengidentifikasi kekuatan diri yang dapat menjadikan diri mereka sosok yang unggul, tangguh sebagai agen perdamaian dan terakhir, serta memiliki rasa kebanggaan akan bangsa dan negaranya sebagai negara besar.

"Para Ibu sangat berperan dalam mendidik anak dan lingkungannya agar tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme," pungkas Astuti. (APH)